reformasiIndonesia.com – Magetan – Walaupun sudah ada pengawasan serta audit dari pihak pihak terkait, namun tetap ada celah untuk mengelabui mereka, dengan berbagai macam modus yang diduga dilakukan oleh oknum kuasa pengguna anggaran tersebut.
Seperti yang terjadi di SMPN 1 TAKERAN, menurut informasi data yang dapat dipercaya, Rp 1.375.160.000,. dana bos yang diterima dari tahun 2022 sampai 2024, dalam rekapitulasi realisasi Penggunaan dana ada beberapa komponen yang diduga diragukan kebenarannya.
Seperti dalam kegiatan pada komponen nomor (5) Administrasi kegiatan sekolah pada tahun 2022 – 2024 sebesar Rp 432.572.600,. Setiap tahap nya selalu di anggarkan dengan dana yang sangat besar.
Komponen nomor (8) Perawatan Sarana dan Prasarana Sekolah dari tahun 2022 Sampai 2024 sebesar Rp 255.863.000,. Dana sebesar ini tentu bukan lagi untuk perawatan ringan akan tetapi sudah bisa untuk membuat Ruang Kelas Baru (RKB).
Komponen nomor (12) Pembayaran honor Tahun 2022 – 2024 sebesar Rp 179.000.000,. Berapa jumlah guru honor di SMPN 1 TAKERAN?, Dari tahun berapa adanya pengangkatan PPP?.
Anggaran ketiga komponen tersebut diduga digelembungkan, oleh oknum kepsek dan beberapa stafnya, untuk mendapatkan keuntungan besar guna memperkaya diri.
Pada saat dikonfirmasi melalui pesan whatsApp Kepala sekolah SMPN 1 TAKERAN, baru baru ini, tidak memberikan jawaban/tanggapan apapun.
Kepada dinas terkait, Inspektorat, BPK dan APH agar dapat mengaudit, memanggil oknum yang terlibat, pada dugaan korupsi dana bos dari tahun 2022 sampai 2024 di SMPN 1 TAKERAN yang beralamatkan: Jl. Raya Takeran, Tundan, Kerang, Kec. Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63383, guna untuk memberikan efek jera agar Virus serupa tidak menular ke sekolah lain.
(Tim)
