Anggaran Belanja Dana Bos SMKS TELKOM PEKANBARU Diduga Dimark-Up Oleh Oknum Kuasa Pengguna Anggaran

Uncategorized110 Dilihat
banner 468x60

reformasiindonesia.com – Kota Pekanbaru – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMKS TELKOM PEKANBARU dari tahun 2023-2024 sebesar Rp 2.841.600.000,. diduga dikorupsi dengan modus Mark-Up Anggaran belanja di beberapa Komponen.

Menurut informasi data yang dapat dipercaya, pada tahun 2023 Tahap 1 dan 2 mendapatkan kucuran dana bos sebesar Rp 1.403.200.000,.

banner 336x280

Ada beberapa komponen, diduga anggaranya tidak diyakini kebenarannya yaitu:

a. komponen administrasi kegiatan sekolah tahun 2023 sebesar Rp 57.613.600,.

b. komponen pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan tahun 2023 sebesar Rp 19.272.000,.

c. komponen pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 sebesar Rp 46.136.000,.

d. komponen pembayaran honor tahun 2023 sebesar Rp 1.032.000.000,.

Dan Tahun 2024 Tahap 1 dan 2 sebesar Rp 1.438.400.000,.

a. komponen pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Tahun 2024 sebesar Rp 185.429.000,.

b. komponen pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Tahun 2024 sebesar Rp 21.342.000,.

c. komponen pemeliharaan sarana dan prasarana Tahun 2024 sebesar Rp 152.217.000,.

d. komponen pembayaran honor Tahun 2024 sebesar Rp 775.200.000,.

Komponen tersebut diduga hanya modus Oknum kepala sekolah dan beberapa stafnya, untuk mengelabui pemerintah dan masyarakat khususnya wali murid, agar mendapatkan keuntungan besar guna memperkaya diri.

Pada saat di konfirmasi kepala sekolah SMKS TELKOM PEKANBARU Muhammad Faisal melalui telepon/pesan WhatsApp pada hari Rabu (23/7/2025) Mengatakan, “Maaf pak Datanya tdk benar”

Berita ini mengacu pada data pelaporan dana bos SMKS TELKOM PEKANBARU yang di laporkan ke kementerian pendidikan. Tidak mungkin kementerian menggeluarkan data yang salah.

Kepada Dinas terkait dan penegak hukum agar dapat segera menindaklanjuti terkait dugaan korupsi dana bos tahun 2023-2024 di SMKS TELKOM PEKANBARU yang rugikan negara hingga ratusan juta, untuk menimbulkan efek jera agar virus serupa tidak menular ke sekolah lain.

(Tim)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *