Diduga Proyek Irigasi OPLAH Dinas Pertanian Solok Tidak Bermanfaat, Masyarakat Meminta Pemerintah Untuk Turun Tangan

Uncategorized57 Dilihat
banner 468x60

reformasiindonesia.com – Solok – Warga Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, mendesak pemerintah turun tangan menyusul polemik proyek irigasi program Optimalisasi Lahan (OPLAH) yang dinilai tidak tepat sasaran dan rawan konflik sosial.

Proyek yang dikerjakan Dinas Pertanian Kabupaten Solok itu dinilai minim manfaat bahkan mengancam ketersediaan air di lahan produktif warga. Meski telah menuai protes, proyek tetap dilanjutkan tanpa kajian ulang.

banner 336x280

“Kalau sudah jelas tidak bermanfaat, mestinya dihentikan. Tapi ini malah diteruskan, seolah suara kami tak penting,” kata seorang warga setempat.

Masyarakat juga mencurigai adanya praktik kongkalikong dalam pelaksanaan proyek, melibatkan ketua kelompok tani, kontraktor, pengawas, hingga pejabat dinas. Proyek diduga diarahkan ke lokasi yang lebih menguntungkan pihak tertentu, bukan petani.

“Wajar kami curiga. Jangan sampai proyek ini hanya untuk segelintir orang,” ujar seorang tokoh masyarakat (EM)

Warga juga mengeluhkan potensi konflik akibat pengurangan debit air ke sawah di wilayah Sasok’an. Sebelumnya, wilayah ini sempat diwarnai ketegangan antarpetani karena rebutan air irigasi.

“Kami khawatir konflik sosial terulang lagi jika saluran baru ini difungsikan,” ucap seorang petani.

Masyarakat meminta Pemkab Solok segera turun ke lapangan dan melakukan evaluasi total. Mereka mendesak agar proyek pemerintah dijalankan secara transparan, akuntabel, dan benar-benar berpihak pada kepentingan petani.

“Dana negara jangan habis sia-sia. Kami hanya ingin pembangunan yang adil dan bermanfaat,” pungkas tokoh nagari.

LJ

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *